Genduk,
jangan lupa menanak nasi
meskipun hari ini cuma lauk terasi
tapi biyungmu akan tetap sekuat besi
Genduk anakku,
jangan menangis
juga jangan panggil Bapakmu
sudahi dulu
agar tak berat beban ini
Genduk buah hatiku,
sekembali biyungmu nanti
biyung kan datang dari lengkung pelangi
setelah hujan terhenti,
dengan sekarung padi
agar genduk bisa menanak lagi
Genduk semata wayang,
sambutlah biyungmu dengan senandung
tapi jangan panggil lagi Bapakmu
sebab ia sudah mati
Genduk sri bintang,
kerlipmu berlian, esok akan ada hari
merajut rindu untukmu berlari
menyambutmu untuk kau duduki
tapi jangan terkejut ketika ada suara menggema
“Jangan Panggil Bapakmu”
by Rahmat Ansyarif (Aan Berdarah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar