Aku titipkan pada jantung malam sebuah dendam
tentang ketulusan yang terabaikan
derap langkah berharap
temukan ketenangan dalam kehangatan
di bawah temaram sang rembulan
Tapi kala malam memuntahkan bola neraknya
tiada setitikpun aku temukan kehangatan
hanya silau yang memekakkan
mengguncang kelamnya dunia malam
Oh iblis-iblis penghuni jantung malam
kenapa tak kau kembalikan dendam yang kutitipkan
dendam yang jelas beriku ketenangan
di atas luka yang terlanjur kuregang
Kini lukaku menuai darah dan nanah
tanpa sempat hangat menjamah
perih terasa tanpa dendamku menyelimuti
hingga rasa sakit dan kematian erat membayangi
by Yulyanto Purnomo (Jheje Purnomo)
3 komentar:
Lekaslah kau hujam mata kiriku dgn tangkai yg paling duri hingga ku tak lagi memendam perih pesona yg kesumat
Getarmu jauh lebih lapang dan semesta dari belukar dendam
> Ono :
getarmu menyuluk kemarahan, dendam menggeliat, membuncah, membanjiri tanah-tanah gersang..
Posting Komentar